Jumat, 09 Oktober 2009
Tentang waktu
Fakta menunjukkan akan sebuah kabar yang menyiarkan bahwa kian hari waktu kian cepat berlalu, tiada terasa perjalanannya. Apakah ini benar? TIDAK. Analisis sederhana akan fenomena di atas dituai lantaran keinginan manusia itu sendiri, ingin waktu berjalan dengan cepat. Manusia berlomba-lomba memikirkan masa depan, tanpa mengindahkan masa lalu dan sekarang. Bermunculanlah berjuta-juta perencanaan ke depan, dimana waktu seperti berlalu karena dikejar-kejar, tergesa-gesa. Waktu pun berjalan lebih cepat, seperti berlari mengejar rekor saja. Tiap hari punya target, harus lebih cepat dari hari sebelumnya. Merenunglah manusia karena ini...
Selasa, 06 Oktober 2009
Oleh zaman
Dunia tak punya rencana?
Lumrah
Tak berarah
Dan tak bertepian
Hanya setumpuk suka berwarna-warni
Sekepal luka bertepuk tak bahagia seorang diri
Hanya begitu
Begitu-gitu saja
Terbalik akan nafsu angkara
Akan jahatnya mata
Untuk dunia
Dari manusia
Kelam akhir-akhir ini hingga sekarang
Hingga yang akan datang?
Kembali perang?
Meski menang tiada 'kan datang
oleh zaman
Songsong api kebajikan
Sudahi senja di awang-awang
Akhiri pekat, awali pagi
Di lintasan berpenghuni
oleh zaman
Manusia bergegas mencari
Matahari di tengah
malam-malam
yang sunyi, sepi sendiri
Lumrah
Tak berarah
Dan tak bertepian
Hanya setumpuk suka berwarna-warni
Sekepal luka bertepuk tak bahagia seorang diri
Hanya begitu
Begitu-gitu saja
Terbalik akan nafsu angkara
Akan jahatnya mata
Untuk dunia
Dari manusia
Kelam akhir-akhir ini hingga sekarang
Hingga yang akan datang?
Kembali perang?
Meski menang tiada 'kan datang
oleh zaman
Songsong api kebajikan
Sudahi senja di awang-awang
Akhiri pekat, awali pagi
Di lintasan berpenghuni
oleh zaman
Manusia bergegas mencari
Matahari di tengah
malam-malam
yang sunyi, sepi sendiri
Gemarkan BACA-TULIS POSITIF pada ANAK-ANAK!!!
HALO!
HAI!
HALO HALO HAI!
HAI HAI HALO!
Saya mau diskusi sama temanS. Tapi simak dulu Latar Belakangnya. OK!
Zaman sekarang yang namanya membaca memang bukan hal yang susah, bagi yang sudah bisa. Beragam bacaan, dari yang sederhana sampai yang perlu berpikir keras untuk dicerna sudah tersaji di berbagai tempat, tak kenal ruang dan waktu. Dari yang memerlukan uang sampai yang gratis, tanpa dipungut biaya sedikit pun. Semua sangat mudah. Bak membalikkan telapak tangan saja.
Tapi, permasalahannya, tidak semua yang dibaca seseorang itu positif lagi bermanfaat. Untuk itulah mari kita diskusikan hal mengenai ini: Bagaimana cara menumbuhkan jiwa untuk giat membaca positif?
Sama halnya dengan menulis. Apa jadinya selama hidup kita hanya dapat membaca saja. Kita juga butuh menulis. Dalam hal ini bukan hanya menulis seperti catatan terabaikan, corat-coret tak jelas dan lainnya yang tidak bermanfaat. Melainkan menulis sesuatu yang bermanfaat, dalam arti kata "karya". Tiap manusia diciptakan dengan bekal pikiran, dan dari setiap pikiran itu pasti memiliki jalannya masing-masing dalam hal pendapat, keyakinan, naluri, dan lainnya. Maka dari itu, cara yang termudah untuk membagi apa yang kita pikirkan adalah dengan cara menulisnya dalam berbagai macam media. Dan bayangkan jika apa yang kita tulis bisa bermanfaat nantinya, bukankah itu membanggakan sekaligus bermakna untuk diri kita dan semua yang membaca?
Permasalahannya, menurut temanS, apa yang harus kita lakukan sekarang, agar bukan saja kita, tapi seluruh orang di sekitar kita, dan khususnya "ANAK-ANAK" sebagai generasi penerus bangsa gemar dalam menulis berbagai macam karya?
FY project
HAI!
HALO HALO HAI!
HAI HAI HALO!
Saya mau diskusi sama temanS. Tapi simak dulu Latar Belakangnya. OK!
Zaman sekarang yang namanya membaca memang bukan hal yang susah, bagi yang sudah bisa. Beragam bacaan, dari yang sederhana sampai yang perlu berpikir keras untuk dicerna sudah tersaji di berbagai tempat, tak kenal ruang dan waktu. Dari yang memerlukan uang sampai yang gratis, tanpa dipungut biaya sedikit pun. Semua sangat mudah. Bak membalikkan telapak tangan saja.
Tapi, permasalahannya, tidak semua yang dibaca seseorang itu positif lagi bermanfaat. Untuk itulah mari kita diskusikan hal mengenai ini: Bagaimana cara menumbuhkan jiwa untuk giat membaca positif?
Sama halnya dengan menulis. Apa jadinya selama hidup kita hanya dapat membaca saja. Kita juga butuh menulis. Dalam hal ini bukan hanya menulis seperti catatan terabaikan, corat-coret tak jelas dan lainnya yang tidak bermanfaat. Melainkan menulis sesuatu yang bermanfaat, dalam arti kata "karya". Tiap manusia diciptakan dengan bekal pikiran, dan dari setiap pikiran itu pasti memiliki jalannya masing-masing dalam hal pendapat, keyakinan, naluri, dan lainnya. Maka dari itu, cara yang termudah untuk membagi apa yang kita pikirkan adalah dengan cara menulisnya dalam berbagai macam media. Dan bayangkan jika apa yang kita tulis bisa bermanfaat nantinya, bukankah itu membanggakan sekaligus bermakna untuk diri kita dan semua yang membaca?
Permasalahannya, menurut temanS, apa yang harus kita lakukan sekarang, agar bukan saja kita, tapi seluruh orang di sekitar kita, dan khususnya "ANAK-ANAK" sebagai generasi penerus bangsa gemar dalam menulis berbagai macam karya?
FY project
Langganan:
Komentar (Atom)